ku lihat seorang gadis
duduk sendiri terdiam dipinggir jalan
tertunduk layu penuh arti
ku tegur sapa padanya. dia hanya diam
ku duduk disampinganya. dia hanya diam
ketika ku didekatnya aku pun menjadi diam
mengamati sang gadis,
mencari..
kutemukan!!
ada secarik kertas di bawah kakinya yang lebam
dengan sepatu lusuh penuh debu
hendak kemanakah dia pergi?
--- ---
Selasa, 06 Oktober 2009
Ksatria, Bulan & Bintang ---> part. 3
Keterputus asaan Atau Hanya Sebuah Kebimbangan
Malam ini udara begitu dingin, dingin seperti hati sang ksatria saat ini, dan entah knapa malam ini tidak seperti malam-malam biasanya, malam ini bulan dan bintang tak hadir tuk terangi gelapnya malam,
Dan entah knapa?
Saat sang surya sudah meredup dan mulai hilang oleh sang waktu, bulan dan bintang tak hadir tuk gantikannya……
Apakah sang bulan dan bintang akan hilang tuk slamannya? ataukah itu hanya untuk malam ini saja, yang pasti biarlah nanti sang waktu yang akan bicara.
Setelah kejadian itu sang ksatria berada dalam kegundahan, ksatria bingung untuk mencari jawaban-jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan yang slama ini ada dalam benaknya, begitu banyak pertanyaan-pertanyan yang belum ia jawab, Mungkinkah ia bisa menjawab pertanya-pertanyan akan semuanya itu. Takadakah yang tau dari semua pertanyaan-pertanyan itu.
Akhirnya ksatria bertanya pada bumi,
Bumi, knapa sang bulan dan bintang tak hadir kembali saat kamu sedang terlelap dalam tidurmu?...
Dilihatnya sang bumi. Tapi bumi hanya diam tak berkata.
Akhirnya ksatria bertanya pada sang malam,
Sang Malam, kenapa sang bintang dan sang bulan tak hadir tuk temanimu dengan sinarnya?
Dilihatnya sang malam dengan jubah hitamnya.Tapi, sang malam hanya diam tak berkata.
Akhirnya ksatria bertanya pada sang surya,
Sang surya, knapa sang bulan dan bintang tak hadir tuk gantikanmu saat kamu meredup dan hilang oleh sang waktu?
Dilihatnya sang surya. Tapi sang surya hanya diam, dengan sinar terangnya
Semua hanya bisa diam membisu, bungkam tanpa suara
Argghhhhh.
Langganan:
Postingan (Atom)