ku lihat seorang gadis
duduk sendiri terdiam dipinggir jalan
tertunduk layu penuh arti
ku tegur sapa padanya. dia hanya diam
ku duduk disampinganya. dia hanya diam
ketika ku didekatnya aku pun menjadi diam
mengamati sang gadis,
mencari..
kutemukan!!
ada secarik kertas di bawah kakinya yang lebam
dengan sepatu lusuh penuh debu
hendak kemanakah dia pergi?
tanpa sadar, batinku berontak
mempertanyakan siapakah gadis ini
dalam secarik kertas
tertulis…
“kekasihku telah mati
hati ini telah mengering
di mana lagi ku kan mencari
peta petunjuk jalan ini tiada arti lagi
sudah kucari beribu-ribu kekasih
tetapi semua nya telah mati
apa tak ada lagi kekasih yang abadi?
apa tak ada lagi kekasih yang sejati?
aku tak tau lagi kemana harus mencari…”
aku diam
aku masih diam
dan aku tetap diam
aku tarik tanganya
gadis itu pun hanya diam
“aku tak tau siapa kamu” ucapku
tapi aku seperti kamu
maukah kau ikut denganku?
mencari sang kekasih abadi
bersamaku
dalam sedihku dan bahagiaku
gadis itu tetap diam
tapi ada senyum kecil merekah
dia pun mengangguk
“smoga kau selalu mendampingiku, untuk mencari kekasih abadiku,hingga kekasih abadiku itu datang menjemputku” gadis itu mulai berucap
“semoga engkau juga mau mendampingiku, untuk mencari kekasih abadiku,hingga kekasih abadiku itu juga datang menjemputku” balasku
ku gapai tangannya, kugenggam
dia pun tersenyum
“Aku tak tau siapa kamu” ucapku
dan aku tak perlu tahu siapa kamu
dan bagaimanakah kisah masa lalumu
yang ku tahu
kau ada bersamaku, karna kau sejalan denganku “mencari sang kekasih abadi yang sejati” semoga sang kekasih abadi itu kan datang menuntunku dan dirimu
dalam dekapan kasih, tanpa takut akan kehilangan Cinta untuk-Nya
“Tuhan tuntunlah kami kejalanmu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar